
إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ
««•»»
innaa zayyannaa alssamaa-a alddunyaa biziinatin alkawaakibi
««•»»
Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang,
««•»»
Indeed We have adorned the lowest heaven[1] with the finery of the stars,[2]
[1] Or ‘the heaven of the earth,’ or ‘the nearest heaven.’
[2] Or ‘We have adorned the nearest heaven with an adornment, the stars.’
««•»»[2] Or ‘We have adorned the nearest heaven with an adornment, the stars.’
Selanjutnya dalam ayat ini Allah menambahkan lagi bukti-bukti tentang kekuasaan-Nya, yaitu bahwa Dia telah menghias langit dengan planet-planet yang demikian indah. Barangsiapa memandang langit di waktu malam yang cerah dan penuh bintang, serta bulan yang bersinar lemah, pastilah merasa sangat takjub dan dari mulutnya akan terlahir ucapan "Allahu Akbar", Allah Maha Besar.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang) dengan cahayanya, atau hiasan itu berupa bintang-bintang itu sendiri. Pengertian Idhafah di sini mengandung makna bayan atau menjelaskan, perihalnya sama dengan makna qiraat yang menanwinkannya.
««•»»
We have indeed adorned the lowest heaven with an adornment, the stars, that is to say, [adorned] with their light or with them [the stars] (the genitive annexation [bi-zīnati’l-kawākib] is for explication; similarly [explicative] is the reading of bi-zīnatin, ‘with an adornment’, with nunation, [the adornment] explained as being ‘the stars’);
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 5]•[AYAT 7]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
6of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=6&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#37:6