Minggu, 09 Agustus 2015

[037] Ash Shaaffaat Ayat 053

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 53

أَإِذا مِتنا وَكُنّا تُرابًا وَعِظامًا أَإِنّا لَمَدينونَ
««•»»
a-idzaa mitnaa wakunnaa turaaban wa'izhaaman a-innaa lamadiinuuna
««•»»
Apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?"
««•»»
[that] when we are dead and have become dust and bones, we shall indeed be brought to retribution?” ’
««•»»

Dalam ayat ini dijelaskan isi percakapan antara ahli surga. Seorang di antara mereka menceritakan kepada teman-temannya bahwa sewaktu hidup di dunia dia mempunyai seorang teman yang menanyakan kepadanya dengan nada mencemoohkan tentang keyakinannya akan hari berbangkit dan Hari Kiamat. Kawannya itu sangat mengingkari akan terjadinya hari berbangkit dari kubur itu. Dengan penuh keheranan dan keingkaran kawannya di dunia itu mengatakan lagi kepadanya bahwa tidaklah mungkin dan sangat tidaklah masuk akal bilamana manusia yang sudah menjadi tanah dan tulang-belulang itu akan dihidupkan kembali dari dalam kubur sesudah itu lalu diadakan perhitungan terhadap amal perbuatannya semasa hidupnya.

Menurut keyakinan orang kafir itu tak ada lagi perhitungan antara kejahatan dan kebaikan, antara kafir dan iman dan semua perbuatan manusia sudah selesai diperhitungkan dalam dunia.

Namun Allah SWT menegaskan adanya perhitungan terakhir dengan firman-Nya:
وما يستوي الأعمى والبصير والذين آمنوا وعملوا الصالحات ولا المسيء قليلا ما تتذكرون إن الساعة لآتية لا ريب فيها ولكن أكثر الناس لا يؤمنون
Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidaklah (pula sama) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh dengan orang-orang yang durhaka. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran. Sesungguhnya Hari Kiamat itu pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya. akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman.
(QS. Al Mu'min [40]:58-59)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Apakah apabila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah sesungguhnya kita) kedua huruf Hamzah pada ketiga tempat yang disebutkan di atas, yaitu A-innaka, A-idzaa dan A-innaa boleh dibaca Tahqiq dan boleh pula dibaca Tas-hil (benar-benar akan dibangkitkan untuk diberi pembalasan?`) maksudnya akan dibalas dan dihisab? Ia ternyata ingkar kepada hal tersebut.
««•»»
[that] when we are dead and have become dust and bones, we shall actually be called to account?” ’, that we shall be requited and reckoned with — he rejects [the truth of] this as well (as regards all three instances of the hamzas [sc. a-innaka, a-idhā, and a-innā] what has been mentioned above [applies]).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 52][AYAT 54]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
53of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=53&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#38:53

Tidak ada komentar:

Posting Komentar