
بَل عَجِبتَ وَيَسخَرونَ
««•»»
bal 'ajibta wayaskharuuna
««•»»
Bahkan kamu menjadi heran (terhadap keingkaran mereka) dan mereka menghinakan kamu.
««•»»
Indeed you wonder, while they engage in ridicule,
««•»»
Dalam ayat ini Allah menyuruh Nabi Muhammad saw menanyakan kepada orang-orang yang mengingkari adanya kebangkitan dari kubur, tentang mana yang lebih sukar antara menjadikan manusia termasuk orang-orang yang ingkar tadi dengan menjadikan malaikat, langit, bumi dan segala isinya, yang ujudnya lebih besar dan lebih beraneka ragam.
Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya supaya mengajukan pertanyaan kepada mereka dimaksudkan sebagai celaan terhadap sikap kepala batu mereka itu, karena sebenarnya mereka sendiri mengakui bahwa penciptaan langit, bumi dan segala isinya yang besar itu lebih sukar dari menciptakan manusia. Maka bagaimana mereka dapat mengingkari kebangkitan itu, padahal mereka menyaksikan suatu yang lebih sukar dari apa yang mereka ingkari itu.
Firman Allah:
أوليس الذي خلق السموات والأرض بقادر على أن يخلق مثلهم
Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu, berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu.
(QS. Yasin [36]:81)
Dalam ayat lain Allah berfirman:
لخلق السموات والأرض أكبر من خلق الناس ولكن أكثر الناس لا يعلمون
Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar dari penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
(Q.S. Al Mu'min: 57)
Untuk menjelaskan perbandingan ini Allah memberikan tambahan penjelasan dengan menyebutkan kejadian nenek moyang mereka, yaitu Adam dari tanah liat. Proses kejadian Adam itu menunjukkan kepada mereka tentang kesederhanaan penciptaannya jika dibandingkan dengan penciptaan alam semesta yang maha besar ini. Bila mana Allah SWT kuasa menciptakan alam ini tentulah lebih kuasa lagi menghidupkan kembali anak cucu Adam pada Hari Kiamat.
Rasulullah saw kemudian diperingatkan Allah SWT agar jangan terlalu mengharapkan iman mereka yang berkepala batu itu. Tidak ada manfaat keterangan dan peringatan itu karena mereka tidak tertarik. Bahkan orang-orang kafir itu memperolok-olokkan Rasul dan terhadap hal ini Rasulullah saw sendiri merasa heran.
Sesungguhnya hati mereka telah tertutup, dan jiwa mereka tidak dapat menjangkau keyakinan yang seperti itu. Mereka tidak mampu lagi melihat keterangan-keterangan dan tanda-tanda yang dapat menunjukkan kebangkitan dari kubur. Bahkan kesombongan dan pembangkangan mereka telah sampai ke puncaknya. Mereka memperolok-olokan apa yang telah diucapkan oleh Nabi Muhammad saw. dan meremehkan kesungguhan beliau supaya mereka meyakini terhadap hari kebangkitan itu.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Bahkan) lafal Bal di sini menunjukkan arti Intiqal, yakni perpindahan dari suatu topik pembicaraan kepada pembicaraan yang lain, yaitu pembahasan mengenai keadaan Nabi Muhammad dan orang-orang kafir Mekah (kamu heran) pembicaraan ayat ini ditujukan kepada Nabi saw. yakni kamu heran akan keingkaran mereka terhadapmu (dan) mereka (menghinakan kamu) karena keherananmu.
««•»»
Nay, but (bal is for effecting a transition from one object to another, which in this case is to inform of his state and theirs) you marvel, (‘ajibta) addressing the Prophet (s), that is, [you marvel] that they deny you, while they engage in ridicule, at your marvelling,
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 11]•[AYAT 13]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
12of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=12&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#37:12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar