Minggu, 22 Maret 2015

[037] Ash Shaaffaat Ayat 020

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 20

وَقالوا يا وَيلَنا هٰذا يَومُ الدّينِ
««•»»
waqaaluu yaa waylanaa haadzaa yawmu alddiini
««•»»
Dan mereka berkata:"Aduhai celakalah kita!" Inilah hari pembalasan.
««•»»
and say, ‘Woe to us! This is the Day of Retribution!’
««•»»

Dalam ayat ini, Allah menjelaskan keluhan orang-orang yang ingkar akan Hari Kiamat Ketika mereka melihat azab yang akan menimpa mereka, mereka menjadi sadar akan ancaman Allah kepada mereka melalui lisan para Rasul dan hukuman yang akan mereka terima pada hari itu atas perbuatan mereka ketika di dunia. Mereka memperolok-olokkan dan mendustakan para Rasul serta mengingkari kebenaran ajaran yang dibawanya. Pada Hari Kiamat mereka menyesali atas perbuatan dan kata-kata demikian itu terhadap diri sendiri. Mereka sadar bahwa hari pembalasan sudah datang. Lalu mereka saling menyalahkan satu sama lain karena mendustakan Hari Kiamat yang benar-benar terjadi.

Pada Hari Kiamat itu akan jelas perbedaan antara orang yang baik dan kebaikan yang dibuatnya dengan orang-orang jelek dengan kejahatan yang dilakukannya.

Orang-orang yang telah berbuat baik akan dimasukkan ke surga Na'im. Sedang orang-orang yang telah berbuat fasik dan durhaka akan dimasukkan ke neraka Saqar.

Firman Allah:
وما أدراك ما سقر لا تبقي ولا تذر
Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan.
(QS. Al Muddassir [74]:27-28)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan mereka berkata) yakni orang-orang kafir, ("Aduhai!) lafal Ya di sini menunjukkan makna Tanbih (celakalah kita") binasalah kita. Lafal Al-Wail merupakan bentuk Mashdar yang tidak mempunyai kata kerja dari lafalnya sendiri. Kemudian para malaikat berkata kepada orang-orang kafir itu. (Inilah hari pembalasan) hari penghisaban amal perbuatan dan pembalasannya.
««•»»
And they, the disbelievers, will say, ‘O (yā is for calling attention) woe to us!’, [O] our destruction [is here] (waylanā is a verbal noun without any [regular] verbal conjugation). And the angels will say to them: ‘This is the Day of Retribution’, the Day of Reckoning and Requital.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 19][AYAT 21]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
20of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=20&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:20

[037] Ash Shaaffaat Ayat 019

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 19

فَإِنَّما هِيَ زَجرَةٌ واحِدَةٌ فَإِذا هُم يَنظُرونَ
««•»»
fa-innamaa hiya zajratun waahidatun fa-idzaa hum yanzhuruuna
««•»»
Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanya dengan satu teriakan saja; maka tiba-tiba mereka meIihatnya.
««•»»
It will be only a single shout and, behold, they will look on,
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT menyuruh Nabi Muhammad saw agar menjawab secara tegas pertanyaan mereka itu, bahwa benar mereka dan nenek moyang mereka akan dibangkitkan kembali sesudah menjadi tanah. Mereka yang ingkar itu menjadi hina di hadapan Allah Yang Maha Tinggi.

Sebagaimana Allah berfirman:
إن الذين يستكبرون عن عبادتي سيدخلون جهنم داخرين
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.
(QS. Al Muu'min [40]:60)

Dan ada ayat lain Allah SWT berfirman:
وكل أتوه داخرين
Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.
(QS. An Naml [27]:87)

Terjadinya Hari Kiamat sangatlah mudah bagi Allah SWT. Dengan satu teriakan saja yang ditiupkan dari sangkakala manusia akan bangkit dari kubur dan hidup kembali. Pada waktu itu mereka akan menyaksikan terlaksananya ancaman Allah SWT.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanyalah dengan) dhamir pada ayat ini bersifat Mubham, kurang jelas, lalu ditafsirkan oleh ayat selanjutnya (suatu teriakan) atau satu hardikan saja (maka tiba-tiba mereka) yakni makhluk semuanya, menjadi hidup kembali seraya (melihat) apa yang dilakukan terhadap diri mereka.
««•»»
For it will be only (innamā hiya, this [hiya] is a demonstrative pronoun explained by [the following, zajratun) a single cry and, lo! they, all creatures, will be, alive, watching, [to see] what will be done with them.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 18][AYAT 20]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
19of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=19&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:19

Selasa, 10 Maret 2015

[037] Ash Shaaffaat Ayat 018

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 18

قُل نَعَم وَأَنتُم داخِرونَ
««•»»
qul na'am wa-antum daakhiruuna
««•»»
Katakanlah:"Ya, dan kamu akan terhina"
««•»»
Say, ‘Yes! And you will be utterly humble.’
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT menyuruh Nabi Muhammad saw agar menjawab secara tegas pertanyaan mereka itu, bahwa benar mereka dan nenek moyang mereka akan dibangkitkan kembali sesudah menjadi tanah. Mereka yang ingkar itu menjadi hina di hadapan Allah Yang Maha Tinggi.

Sebagaimana Allah berfirman:
إن الذين يستكبرون عن عبادتي سيدخلون جهنم داخرين
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.
(QS. Al Muu'min [40]:60)

Dan ada ayat lain Allah SWT berfirman:
وكل أتوه داخرين
Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.
(QS. An Naml [27]:87)

Terjadinya Hari Kiamat sangatlah mudah bagi Allah SWT. Dengan satu teriakan saja yang ditiupkan dari sangkakala manusia akan bangkit dari kubur dan hidup kembali. Pada waktu itu mereka akan menyaksikan terlaksananya ancaman Allah SWT.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Katakanlah kepada mereka, "Ya) mereka pasti dibangkitkan hidup kembali (dan kalian akan terhina") kalian akan menjadi orang-orang yang terhina karenanya.
««•»»
Say: ‘Yes, you will be resurrected, and you will be utterly humiliated!’
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 17][AYAT 19]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
18of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=18&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:18

[037] Ash Shaaffaat Ayat 017

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 17

أَوَآباؤُنَا الأَوَّلونَ
««•»»
awa aabaaunaa al-awwaluuna
««•»»
Dan apakah bapak-bapak kami yang telah terdahulu (akan dibangkitkan pula)"?
««•»»
And our forefathers too?!’
««•»»

Dalam ayat ini Allah menunjukkan keingkaran kaum musyrikin terhadap peristiwa-peristiwa pada Hari Kiamat. Kejadian-kejadian pada Hari Kiamat itu membingungkan akal mereka.

Mereka sama sekali tidak dapat mengerti apa yang dikatakan Nabi Muhammad saw bahwa tulang belulang yang berserakan dan sudah menjadi tanah dapat dihidupkan kembali.

Lebih mengherankan mereka lagi adalah kebangkitan nenek moyang mereka yang sudah lama dalam bumi, yang tidak ada lagi bekas-bekasnya, sehingga dengan demikian nenek moyang mereka tidak dapat hidup kembali. Semuanya ini ditanyakan mereka kepada Nabi saw.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan apakah bapak-bapak kami yang telah dahulu) kalau dibaca Au berarti huruf `Athaf, jika dibaca Awa, berarti huruf Istifham, Wawu-nya adalah huruf `Athaf, sedangkan Ma`thuf `Alaihnya adalah Inna dan Isimnya secara Mahall, atau di`athafkan kepada Dhamir yang terkandung di dalam lafal Lamab`uutsuuna, Hamzah Istifham sebagai pemisahnya. Maksudnya, apakah bapak-bapak kami yang telah dahulu akan dibangkitkan pula?
««•»»
And our forefathers too?’ (read aw ābā’unā indicating a supplement; or read a-wa-ābā’unā as an interrogative, effecting the supplement with the wāw; so that what is being supplemented is either the inna together with its subject [sc. a-inna la-mab‘ūthūna], or the subject [of the verb] la-mab‘ūthūna, in which case the interrogative hamza is a separator).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 16][AYAT 18]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
17of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=17&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:17

[037] Ash Shaaffaat Ayat 016

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 16

أَإِذا مِتنا وَكُنّا تُرابًا وَعِظامًا أَإِنّا لَمَبعوثونَ
««•»»
a-idzaa mitnaa wakunnaa turaaban wa'izhaaman a-innaa lamab'uutsuuna
««•»»
Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang belulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan (kembali)?
««•»»
‘What! When we are dead and have become dust and bones, shall we be resurrected?
««•»»

Dalam ayat ini Allah menunjukkan keingkaran kaum musyrikin terhadap peristiwa-peristiwa pada Hari Kiamat. Kejadian-kejadian pada Hari Kiamat itu membingungkan akal mereka.

Mereka sama sekali tidak dapat mengerti apa yang dikatakan Nabi Muhammad saw bahwa tulang belulang yang berserakan dan sudah menjadi tanah dapat dihidupkan kembali.

Lebih mengherankan mereka lagi adalah kebangkitan nenek moyang mereka yang sudah lama dalam bumi, yang tidak ada lagi bekas-bekasnya, sehingga dengan demikian nenek moyang mereka tidak dapat hidup kembali. Semuanya ini ditanyakan mereka kepada Nabi saw.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang-belulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan?) lafal A-idzaa dan A-innaa dapat pula dibaca Tas-hil, sehingga bacaannya menjadi Ayidzaa dan Ayinnaa.
««•»»
When we are dead and have become dust and bones, shall we indeed be resurrected? (In both places [sc. a-idhā and a-innā] either pronounce both hamzas, or read without pronouncing the second one and inserting an alif between them, in both cases).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 15][AYAT 17]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
16of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=16&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:16

[037] Ash Shaaffaat Ayat 015

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 15

وَقالوا إِن هٰذا إِلّا سِحرٌ مُبينٌ
««•»»
waqaaluu in haadzaa illaa sihrun mubiinun
««•»»
Dan mereka berkata "Ini tiada lain hanyalah sihir yang nyata.
««•»»
and say, ‘This is nothing but plain magic!’
««•»»

Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa karena kekerasan hati orang-orang yang ingkar tadi, maka apabila mereka di beri nasihat tidak ada manfaatnya. Karena jiwa mereka telah dikotori tingkah laku dan perbuatan mereka sendiri.

Bilamana diperlihatkan kepada mereka dalil-dalil dan mukjizat-mukjizat yang menunjukkan kebenaran Nabi, maka merekapun menertawakan dan memperolok-olokkannya serta menuduh Nabi sebagai seorang tukang sihir yang telah memperdayakan pikiran mereka dan ingin menjauhkan mereka dari sembahan-sembahan nenek moyang mereka.

Mereka juga mengatakan bahwa segala dalil-dalil kenabian yang beliau sampaikan kepada mereka dipandang sebagai permainan sihir.

Mereka mengatakan bahwa semua bukti-bukti kebenaran yang dibawa Nabi itu tidak ada artinya sama sekali.

Karena itu mereka menghindari seruan Nabi itu dan tetap berpegang kepada agama nenek moyang yang sudah dianut mereka berabad-abad lamanya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan mereka berkata) sehubungan dengan adanya tanda kebesaran Allah itu, ("Tiada lain) tidak lain (ini hanyalah sihir yang nyata") jelas sihirnya. Kemudian mereka berkata seraya mengingkari adanya hari berbangkit:
««•»»
And they say, regarding it: ‘This is nothing but manifest sorcery — and they say in denial of the Resurrection —
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 14][AYAT 16]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
15of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=15&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:15

[037] Ash Shaaffaat Ayat 014

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 14

وَإِذا رَأَوا آيَةً يَستَسخِرونَ
««•»»
wa-idzaa ra-aw aayatan yastaskhiruuna
««•»»
Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda kebesaran Allah, mereka sangat menghinakan.
««•»»
and when they see a sign they make it an object of ridicule,
««•»»

Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa karena kekerasan hati orang-orang yang ingkar tadi, maka apabila mereka di beri nasihat tidak ada manfaatnya. Karena jiwa mereka telah dikotori tingkah laku dan perbuatan mereka sendiri.

Bilamana diperlihatkan kepada mereka dalil-dalil dan mukjizat-mukjizat yang menunjukkan kebenaran Nabi, maka merekapun menertawakan dan memperolok-olokkannya serta menuduh Nabi sebagai seorang tukang sihir yang telah memperdayakan pikiran mereka dan ingin menjauhkan mereka dari sembahan-sembahan nenek moyang mereka.

Mereka juga mengatakan bahwa segala dalil-dalil kenabian yang beliau sampaikan kepada mereka dipandang sebagai permainan sihir.

Mereka mengatakan bahwa semua bukti-bukti kebenaran yang dibawa Nabi itu tidak ada artinya sama sekali.

Karena itu mereka menghindari seruan Nabi itu dan tetap berpegang kepada agama nenek moyang yang sudah dianut mereka berabad-abad lamanya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda kebesaran Allah) seperti terbelahnya bulan (mereka sangat menghinakan) mereka menghina dan mengejeknya.

««•»»
and when they see a sign, such as the splitting of the moon [cf. Q. 54:1], they make it an object of ridicule, they deride it.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 13][AYAT 15]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
14of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=14&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:14

[037] Ash Shaaffaat Ayat 013

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 13

وَإِذا ذُكِّروا لا يَذكُرونَ
««•»»
wa-idzaa dzukkiruu laa yadzkuruuna
««•»»
Dan apabila mereka diberi pelajaran mereka tiada mengingatnya
««•»»
and [even] when admonished do not take admonition,
««•»»

Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa karena kekerasan hati orang-orang yang ingkar tadi, maka apabila mereka di beri nasihat tidak ada manfaatnya. Karena jiwa mereka telah dikotori tingkah laku dan perbuatan mereka sendiri.

Bilamana diperlihatkan kepada mereka dalil-dalil dan mukjizat-mukjizat yang menunjukkan kebenaran Nabi, maka merekapun menertawakan dan memperolok-olokkannya serta menuduh Nabi sebagai seorang tukang sihir yang telah memperdayakan pikiran mereka dan ingin menjauhkan mereka dari sembahan-sembahan nenek moyang mereka.

Mereka juga mengatakan bahwa segala dalil-dalil kenabian yang beliau sampaikan kepada mereka dipandang sebagai permainan sihir.

Mereka mengatakan bahwa semua bukti-bukti kebenaran yang dibawa Nabi itu tidak ada artinya sama sekali.

Karena itu mereka menghindari seruan Nabi itu dan tetap berpegang kepada agama nenek moyang yang sudah dianut mereka berabad-abad lamanya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan apabila mereka diberi pelajaran) maksudnya, dinasihati dengan ayat-ayat Alquran (mereka tiada mengingatinya) mereka tidak menjadikannya sebagai pelajaran.
««•»»
and [even] when they are reminded, [when] they are admonished with the Qur’ān, they are not mindful, they do not heed the admonition,
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 12][AYAT 14]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
13of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=13&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:13

[037] Ash Shaaffaat Ayat 012

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 12

بَل عَجِبتَ وَيَسخَرونَ
««•»»
bal 'ajibta wayaskharuuna
««•»»
Bahkan kamu menjadi heran (terhadap keingkaran mereka) dan mereka menghinakan kamu.
««•»»
Indeed you wonder, while they engage in ridicule,
««•»»

Dalam ayat ini Allah menyuruh Nabi Muhammad saw menanyakan kepada orang-orang yang mengingkari adanya kebangkitan dari kubur, tentang mana yang lebih sukar antara menjadikan manusia termasuk orang-orang yang ingkar tadi dengan menjadikan malaikat, langit, bumi dan segala isinya, yang ujudnya lebih besar dan lebih beraneka ragam.

Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya supaya mengajukan pertanyaan kepada mereka dimaksudkan sebagai celaan terhadap sikap kepala batu mereka itu, karena sebenarnya mereka sendiri mengakui bahwa penciptaan langit, bumi dan segala isinya yang besar itu lebih sukar dari menciptakan manusia. Maka bagaimana mereka dapat mengingkari kebangkitan itu, padahal mereka menyaksikan suatu yang lebih sukar dari apa yang mereka ingkari itu.

Firman Allah:
أوليس الذي خلق السموات والأرض بقادر على أن يخلق مثلهم
Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu, berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu.
(QS. Yasin [36]:81)

Dalam ayat lain Allah berfirman:
لخلق السموات والأرض أكبر من خلق الناس ولكن أكثر الناس لا يعلمون
Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar dari penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
(Q.S. Al Mu'min: 57)

Untuk menjelaskan perbandingan ini Allah memberikan tambahan penjelasan dengan menyebutkan kejadian nenek moyang mereka, yaitu Adam dari tanah liat. Proses kejadian Adam itu menunjukkan kepada mereka tentang kesederhanaan penciptaannya jika dibandingkan dengan penciptaan alam semesta yang maha besar ini. Bila mana Allah SWT kuasa menciptakan alam ini tentulah lebih kuasa lagi menghidupkan kembali anak cucu Adam pada Hari Kiamat.

Rasulullah saw kemudian diperingatkan Allah SWT agar jangan terlalu mengharapkan iman mereka yang berkepala batu itu. Tidak ada manfaat keterangan dan peringatan itu karena mereka tidak tertarik. Bahkan orang-orang kafir itu memperolok-olokkan Rasul dan terhadap hal ini Rasulullah saw sendiri merasa heran.

Sesungguhnya hati mereka telah tertutup, dan jiwa mereka tidak dapat menjangkau keyakinan yang seperti itu. Mereka tidak mampu lagi melihat keterangan-keterangan dan tanda-tanda yang dapat menunjukkan kebangkitan dari kubur. Bahkan kesombongan dan pembangkangan mereka telah sampai ke puncaknya. Mereka memperolok-olokan apa yang telah diucapkan oleh Nabi Muhammad saw. dan meremehkan kesungguhan beliau supaya mereka meyakini terhadap hari kebangkitan itu.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Bahkan) lafal Bal di sini menunjukkan arti Intiqal, yakni perpindahan dari suatu topik pembicaraan kepada pembicaraan yang lain, yaitu pembahasan mengenai keadaan Nabi Muhammad dan orang-orang kafir Mekah (kamu heran) pembicaraan ayat ini ditujukan kepada Nabi saw. yakni kamu heran akan keingkaran mereka terhadapmu (dan) mereka (menghinakan kamu) karena keherananmu.
««•»»
Nay, but (bal is for effecting a transition from one object to another, which in this case is to inform of his state and theirs) you marvel, (‘ajibta) addressing the Prophet (s), that is, [you marvel] that they deny you, while they engage in ridicule, at your marvelling,
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 11][AYAT 13]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
12of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=12&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:12

[037] Ash Shaaffaat Ayat 007

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 7

وَحِفْظًا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَارِدٍ
««•»»
wahifzhan min kulli syaythaanin maaridin
««•»»
Dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan yang sangat durhaka,
««•»»
and to guard from any froward devil.
««•»»

(Dan sebagai pemelihara) lafal Hifzhan dinashabkan oleh Fi'il yang diperkirakan keberadaannya pada sebelumnya, yakni Kami memelihara langit dengan bintang-bintang atau meteor-meteor (dari setiap) lafal ayat ini berta'alluq kepada Fi'il yang diperkirakan keberadaannya (setan yang durhaka) setan yang membangkang atau tidak mau taat.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan sebagai pemelihara) lafal Hifzhan dinashabkan oleh Fi`il yang diperkirakan keberadaannya pada sebelumnya, yakni Kami memelihara langit dengan bintang-bintang atau meteor-meteor (dari setiap) lafal ayat ini berta`alluq kepada Fi`il yang diperkirakan keberadaannya (setan yang durhaka) setan yang membangkang atau tidak mau taat
.
««•»»
and to guard (wa-hifzan is in the accusative because of an implied verb) that is to say, ‘We have guarded it with meteors’, from every (min kulli is semantically connected to the implied verb) any rebellious devil, who is a transgressor, in rebellion against obedience.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 6][AYAT 8]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
7of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=7&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:7

[037] Ash Shaaffaat Ayat 011

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 11

فَاستَفتِهِم أَهُم أَشَدُّ خَلقًا أَم مَن خَلَقنا ۚ إِنّا خَلَقناهُم مِن طينٍ لازِبٍ
««•»»
faistaftihim ahum asyaddu khalqan am man khalaqnaa innaa khalaqnaahum min thiinin laazibin
««•»»
Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah): "Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah apa (1274) yang telah Kami ciptakan itu?" Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.
{1274} Maksudnya: malaikat, langit, bumi dan lain-lain.
««•»»
Ask them, is their creation more prodigious[1] or [that of other creatures] that We have created? Indeed We created them from a viscous clay.
[1] Or ‘more tough’ (or strong), or ‘more difficult.’ Cf. 79:27.
««•»»

Dalam ayat ini Allah menyuruh Nabi Muhammad saw menanyakan kepada orang-orang yang mengingkari adanya kebangkitan dari kubur, tentang mana yang lebih sukar antara menjadikan manusia termasuk orang-orang yang ingkar tadi dengan menjadikan malaikat, langit, bumi dan segala isinya, yang ujudnya lebih besar dan lebih beraneka ragam.

Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya supaya mengajukan pertanyaan kepada mereka dimaksudkan sebagai celaan terhadap sikap kepala batu mereka itu, karena sebenarnya mereka sendiri mengakui bahwa penciptaan langit, bumi dan segala isinya yang besar itu lebih sukar dari menciptakan manusia. Maka bagaimana mereka dapat mengingkari kebangkitan itu, padahal mereka menyaksikan suatu yang lebih sukar dari apa yang mereka ingkari itu.

Firman Allah:
أوليس الذي خلق السموات والأرض بقادر على أن يخلق مثلهم
Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu, berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu.
(QS. Yasin [36]:81)

Dalam ayat lain Allah berfirman:
لخلق السموات والأرض أكبر من خلق الناس ولكن أكثر الناس لا يعلمون
Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar dari penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
(Q.S. Al Mu'min: 57)

Untuk menjelaskan perbandingan ini Allah memberikan tambahan penjelasan dengan menyebutkan kejadian nenek moyang mereka, yaitu Adam dari tanah liat. Proses kejadian Adam itu menunjukkan kepada mereka tentang kesederhanaan penciptaannya jika dibandingkan dengan penciptaan alam semesta yang maha besar ini. Bila mana Allah SWT kuasa menciptakan alam ini tentulah lebih kuasa lagi menghidupkan kembali anak cucu Adam pada Hari Kiamat.

Rasulullah saw kemudian diperingatkan Allah SWT agar jangan terlalu mengharapkan iman mereka yang berkepala batu itu. Tidak ada manfaat keterangan dan peringatan itu karena mereka tidak tertarik. Bahkan orang-orang kafir itu memperolok-olokkan Rasul dan terhadap hal ini Rasulullah saw sendiri merasa heran.

Sesungguhnya hati mereka telah tertutup, dan jiwa mereka tidak dapat menjangkau keyakinan yang seperti itu. Mereka tidak mampu lagi melihat keterangan-keterangan dan tanda-tanda yang dapat menunjukkan kebangkitan dari kubur. Bahkan kesombongan dan pembangkangan mereka telah sampai ke puncaknya. Mereka memperolok-olokan apa yang telah diucapkan oleh Nabi Muhammad saw. dan meremehkan kesungguhan beliau supaya mereka meyakini terhadap hari kebangkitan itu.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka tanyakanlah kepada mereka) kepada orang-orang kafir Mekah, kalimat ayat ini mengandung makna Taqrir atau Taubikh, yakni mengandung nada menetapkan atau celaan, ("Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah yang telah Kami ciptakan itu?") yakni para malaikat, langit, bumi dan semua apa yang ada di antara keduanya. Didatangkannya lafal Man mengandung pengertian memprioritaskan makhluk yang berakal.

(Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka) asal mereka, yaitu Nabi Adam (dan tanah liat) tanah yang melekat di tangan bilamana dipegang. Maksudnya, kejadian mereka adalah dari sesuatu yang lemah, karena itu janganlah mereka bersikap takabur dan sombong, yakni mengingkari Nabi saw. dan Alquran, yang hal ini dengan mudah dapat mengakibatkan mereka terjerumus ke dalam jurang kebinasaan.
««•»»
So ask them, in other words, inquire of the people of Mecca for affirmation or by way of rebuke: Are they stronger as a creation, or those [others] whom We created?, of angels, heavens, the two earths and all that is in them (the use of man, ‘those whom’ [in man khalaqnā] indicates that the reference is predominantly to [other] rational creatures). Indeed We created them, that is, their origin, Adam, from a viscous clay, that sticks to the hand. The [intended] meaning is that their physical make-up is fragile so let them not behave arrogantly by rejecting the Prophet and the Qur’ān, a fact which will result in their — easily accomplished — destruction.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 10][AYAT 12]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
11of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=11&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:11