
««•»»
Surah Ash Shaaffaat 11
فَاستَفتِهِم أَهُم أَشَدُّ خَلقًا أَم مَن خَلَقنا ۚ إِنّا خَلَقناهُم مِن طينٍ لازِبٍ
««•»»
faistaftihim ahum asyaddu khalqan am man khalaqnaa innaa khalaqnaahum min thiinin laazibin
««•»»
Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah): "Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah apa
(1274) yang telah Kami ciptakan itu?" Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.
{1274} Maksudnya: malaikat, langit, bumi dan lain-lain.
««•»»
Ask them, is their creation more prodigious
[1] or [that of other creatures] that We have created? Indeed We created them from a viscous clay.
[1] Or ‘more tough’ (or strong), or ‘more difficult.’ Cf. 79:27.
««•»»
Dalam ayat ini Allah menyuruh Nabi Muhammad saw menanyakan kepada orang-orang yang mengingkari adanya kebangkitan dari kubur, tentang mana yang lebih sukar antara menjadikan manusia termasuk orang-orang yang ingkar tadi dengan menjadikan malaikat, langit, bumi dan segala isinya, yang ujudnya lebih besar dan lebih beraneka ragam.
Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya supaya mengajukan pertanyaan kepada mereka dimaksudkan sebagai celaan terhadap sikap kepala batu mereka itu, karena sebenarnya mereka sendiri mengakui bahwa penciptaan langit, bumi dan segala isinya yang besar itu lebih sukar dari menciptakan manusia. Maka bagaimana mereka dapat mengingkari kebangkitan itu, padahal mereka menyaksikan suatu yang lebih sukar dari apa yang mereka ingkari itu.
Firman Allah:
أوليس الذي خلق السموات والأرض بقادر على أن يخلق مثلهم
Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu, berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu.
(QS. Yasin [36]:81)
Dalam ayat lain Allah berfirman:
لخلق السموات والأرض أكبر من خلق الناس ولكن أكثر الناس لا يعلمون
Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar dari penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
(Q.S. Al Mu'min: 57)
Untuk menjelaskan perbandingan ini Allah memberikan tambahan penjelasan dengan menyebutkan kejadian nenek moyang mereka, yaitu Adam dari tanah liat. Proses kejadian Adam itu menunjukkan kepada mereka tentang kesederhanaan penciptaannya jika dibandingkan dengan penciptaan alam semesta yang maha besar ini. Bila mana Allah SWT kuasa menciptakan alam ini tentulah lebih kuasa lagi menghidupkan kembali anak cucu Adam pada Hari Kiamat.
Rasulullah saw kemudian diperingatkan Allah SWT agar jangan terlalu mengharapkan iman mereka yang berkepala batu itu. Tidak ada manfaat keterangan dan peringatan itu karena mereka tidak tertarik. Bahkan orang-orang kafir itu memperolok-olokkan Rasul dan terhadap hal ini Rasulullah saw sendiri merasa heran.
Sesungguhnya hati mereka telah tertutup, dan jiwa mereka tidak dapat menjangkau keyakinan yang seperti itu. Mereka tidak mampu lagi melihat keterangan-keterangan dan tanda-tanda yang dapat menunjukkan kebangkitan dari kubur. Bahkan kesombongan dan pembangkangan mereka telah sampai ke puncaknya. Mereka memperolok-olokan apa yang telah diucapkan oleh Nabi Muhammad saw. dan meremehkan kesungguhan beliau supaya mereka meyakini terhadap hari kebangkitan itu.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Maka tanyakanlah kepada mereka) kepada orang-orang kafir Mekah, kalimat ayat ini mengandung makna Taqrir atau Taubikh, yakni mengandung nada menetapkan atau celaan, ("Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah yang telah Kami ciptakan itu?") yakni para malaikat, langit, bumi dan semua apa yang ada di antara keduanya. Didatangkannya lafal Man mengandung pengertian memprioritaskan makhluk yang berakal.
(Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka) asal mereka, yaitu Nabi Adam (dan tanah liat) tanah yang melekat di tangan bilamana dipegang. Maksudnya, kejadian mereka adalah dari sesuatu yang lemah, karena itu janganlah mereka bersikap takabur dan sombong, yakni mengingkari Nabi saw. dan Alquran, yang hal ini dengan mudah dapat mengakibatkan mereka terjerumus ke dalam jurang kebinasaan.
««•»»
So ask them, in other words, inquire of the people of Mecca for affirmation or by way of rebuke: Are they stronger as a creation, or those [others] whom We created?, of angels, heavens, the two earths and all that is in them (the use of man, ‘those whom’ [in man khalaqnā] indicates that the reference is predominantly to [other] rational creatures). Indeed We created them, that is, their origin, Adam, from a viscous clay, that sticks to the hand. The [intended] meaning is that their physical make-up is fragile so let them not behave arrogantly by rejecting the Prophet and the Qur’ān, a fact which will result in their — easily accomplished — destruction.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 10]•[AYAT 12]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
11of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=11&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#37:11