Selasa, 19 Mei 2015

[037] Ash Shaaffaat Ayat 041

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 41

أُولٰئِكَ لَهُم رِزقٌ مَعلومٌ
««•»»
ulaa-ika lahum rizqun ma'luumun
««•»»
Mereka itu memperoleh rezki yang tertentu,
««•»»
For such there is a known[1] provision.
[1] That is, distinct and special.
««•»»

Allah SWT menceritakan kenikmatan kaum yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya mereka dengan penuh keikhlasan melakukan amal kebaikan, menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan kemungkaran, bersih dari dosa selalu memanjatkan doa dan harapan kepada Tuhan mereka. Itulah hamba-hamba Allah yang ikhlas, yang akan mendapatkan surga,

sebagaimana firman Allah SWT:
قد خلقنا الإنسان في أحسن تقويم ثم رددناه أسفل سافلين
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-serendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
(QS. At Tin [95]:4-6)

Dan firman Allah SWT:
والعصر إن الإنسان لفي خسر إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات
Demi Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh.
(QS. Al Asr [103]:1-3)

Golongan hamba Allah yang ikhlas itu, tidak akan merasakan azab, tidak akan ditanya pada hari hisab, bahkan mereka mungkin diampuni kesalahannya jika ada kesalahan, dan diberi ganjaran pahala sepuluh kali lipat dari tiap amal saleh yang dikerjakannya atau lebih besar dari itu dengan kehendak Allah SWT.

Kepada mereka inilah Allah SWT memberikan rezeki yang telah ditentukan yakni buah-buahan yang beraneka ragam yang mewangi baunya dan rasanya amat lezat sehingga membangkitkan selera untuk menikmatinya. Mereka hidup mulia lagi mendapat pelayanan dan penghormatan.

Dari ayat-ayat di atas, dapat dipahami bahwa makanan di surga itu disediakan untuk kenikmatan dan kesenangan.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Mereka itu memperoleh) di dalam surga (rezeki yang tertentu) setiap pagi dan sorenya.
««•»»
whose requital is mentioned in His saying: For them there will be, in Paradise, a distinct provision, morning and evening —
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 40][AYAT 42]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
41of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=41&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:41

Senin, 18 Mei 2015

[037] Ash Shaaffaat Ayat 040

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 40

إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ
««•»»
illaa 'ibaada allaahi almukhlashiina
««•»»
Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa).
««•»»
—[all] except Allah’s exclusive servants.
««•»»

Allah SWT menceritakan kenikmatan kaum yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya mereka dengan penuh keikhlasan melakukan amal kebaikan, menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan kemungkaran, bersih dari dosa selalu memanjatkan doa dan harapan kepada Tuhan mereka. Itulah hamba-hamba Allah yang ikhlas, yang akan mendapatkan surga,

sebagaimana firman Allah SWT:
قد خلقنا الإنسان في أحسن تقويم ثم رددناه أسفل سافلين
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-serendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
(QS. At Tin [95]:4-6)

Dan firman Allah SWT:
والعصر إن الإنسان لفي خسر إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات
Demi Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh.
(QS. Al Asr [103]:1-3)

Golongan hamba Allah yang ikhlas itu, tidak akan merasakan azab, tidak akan ditanya pada hari hisab, bahkan mereka mungkin diampuni kesalahannya jika ada kesalahan, dan diberi ganjaran pahala sepuluh kali lipat dari tiap amal saleh yang dikerjakannya atau lebih besar dari itu dengan kehendak Allah SWT.

Kepada mereka inilah Allah SWT memberikan rezeki yang telah ditentukan yakni buah-buahan yang beraneka ragam yang mewangi baunya dan rasanya amat lezat sehingga membangkitkan selera untuk menikmatinya. Mereka hidup mulia lagi mendapat pelayanan dan penghormatan.

Dari ayat-ayat di atas, dapat dipahami bahwa makanan di surga itu disediakan untuk kenikmatan dan kesenangan.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan) yakni hamba-hamba Allah yang beriman, Istitsna di sini bersifat Munqathi`, dan pembalasannya disebutkan pada firman selanjutnya, yaitu:
««•»»
Except for God’s sincere servants, namely, the believers (the exception clause here is a discontinuous one),
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 39][AYAT 41]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
40of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=40&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:40

Jumat, 15 Mei 2015

[037] Ash Shaaffaat Ayat 039

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 39

وَما تُجزَونَ إِلّا ما كُنتُم تَعمَلونَ
««•»»
wamaa tujzawna illaa maa kuntum ta'maluuna
««•»»
Dan kamu tidak diberi pembalasan melainkan terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan.
««•»»
and you will be requited only for what you used to do
««•»»

Allah SWT dalam ayat ini membantah tuduhan orang-orang kafir Mekah itu. Nabi Muhammad saw tidak pernah mengucapkan kalimat-kalimat khayalan sebagai penyair, tetapi sesungguhnya beliau pembawa dan pendukung kebenaran. Ajaran tauhid yang disebarluaskan beliau tidak perlu lagi diragukan, sebab keesaan Tuhan itu dikukuhkan oleh pikiran yang sehat dan dapat dibuktikan dengan dalil-dalil yang nyata. Tidaklah patut bilamana Rasul itu dikatakan penyair padahal dia membawa ajaran yang benar. Ajaran yang sama telah dibawakan pula sebelumnya pula oleh para Nabi-nabi terdahulu.

Ajaran tauhid yang dibawa beliau meneruskan ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi-nahi dahulu, dan bukan sekali-kali buatan Muhammad saw. Jadi tuduhan kepada Rasul sebagai penyair dan orang gila hanyalah karena kebencian dan keingkaran semata-mata. Allah SWT pastilah akan menimpakan azab yang pedih dan hukuman yang berat kepada orang-orang kafir yang menuduh Rasul dengan tuduhan nista itu. Azab bagi mereka yang ingkar kepada ajaran Rasul-rasul itu bisa jadi dirasakan di dunia ini, sebelum dirasakan di akhirat. Seperti azab yang diderita oleh kaum Samud, Firaun dan lain-lain. Namun Tuhan tidak akan menurunkan azab kepada manusia kecuali hanya sebagai balasan dan akibat dari perbuatan mereka sendiri.

Allah SWT berfirman:
من عمل صالحا فلانفسه ومن أساء فعليها وما ربك بظلام للعبيد
Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba (Nya).
(QS. Fushshilat [41]:46)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan kalian tidak diberi pembalasan melainkan) pembalasan (apa yang telah kalian kerjakan.)
««•»»
and you will only be requited, the requital for, what you used to do’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 38][AYAT 40]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
39of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=39&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:39

[037] Ash Shaaffaat Ayat 038

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 38

إِنَّكُم لَذائِقُو العَذابِ الأَليمِ
««•»»
innakum ladzaa-iquu al'adzaabi al-aliimi
««•»»
Sesungguhnya kamu pasti akan merasakan azab yang pedih.
««•»»
Indeed you will taste the painful punishment,
««•»»

Allah SWT dalam ayat ini membantah tuduhan orang-orang kafir Mekah itu. Nabi Muhammad saw tidak pernah mengucapkan kalimat-kalimat khayalan sebagai penyair, tetapi sesungguhnya beliau pembawa dan pendukung kebenaran. Ajaran tauhid yang disebarluaskan beliau tidak perlu lagi diragukan, sebab keesaan Tuhan itu dikukuhkan oleh pikiran yang sehat dan dapat dibuktikan dengan dalil-dalil yang nyata. Tidaklah patut bilamana Rasul itu dikatakan penyair padahal dia membawa ajaran yang benar. Ajaran yang sama telah dibawakan pula sebelumnya pula oleh para Nabi-nabi terdahulu.

Ajaran tauhid yang dibawa beliau meneruskan ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi-nahi dahulu, dan bukan sekali-kali buatan Muhammad saw. Jadi tuduhan kepada Rasul sebagai penyair dan orang gila hanyalah karena kebencian dan keingkaran semata-mata. Allah SWT pastilah akan menimpakan azab yang pedih dan hukuman yang berat kepada orang-orang kafir yang menuduh Rasul dengan tuduhan nista itu. Azab bagi mereka yang ingkar kepada ajaran Rasul-rasul itu bisa jadi dirasakan di dunia ini, sebelum dirasakan di akhirat. Seperti azab yang diderita oleh kaum Samud, Firaun dan lain-lain. Namun Tuhan tidak akan menurunkan azab kepada manusia kecuali hanya sebagai balasan dan akibat dari perbuatan mereka sendiri.

Allah SWT berfirman:
من عمل صالحا فلانفسه ومن أساء فعليها وما ربك بظلام للعبيد
Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba (Nya).
(QS. Fushshilat [41]:46)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Sesungguhnya kalian) di dalam ungkapan ini terkandung Iltifat karena seharusnya Innahum (pasti akan merasakan azab yang pedih.)
««•»»
‘You shall certainly (there is a shift from the third person address [to the second] here) taste the painful chastisement,
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 37][AYAT 39]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
38of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=38&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:38

[037] Ash Shaaffaat Ayat 037

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 37

بَل جاءَ بِالحَقِّ وَصَدَّقَ المُرسَلينَ
««•»»
bal jaa-a bialhaqqi washaddaqa almursaliina
««•»»
Sebenarnya dia (Muhammad) telah datang membawa kebenaran dan membenarkan rasul-rasul (sebelumnya).
««•»»
Rather he has brought [them] the truth, and confirmed the [earlier] apostles.
««•»»

Allah SWT dalam ayat ini membantah tuduhan orang-orang kafir Mekah itu. Nabi Muhammad saw tidak pernah mengucapkan kalimat-kalimat khayalan sebagai penyair, tetapi sesungguhnya beliau pembawa dan pendukung kebenaran. Ajaran tauhid yang disebarluaskan beliau tidak perlu lagi diragukan, sebab keesaan Tuhan itu dikukuhkan oleh pikiran yang sehat dan dapat dibuktikan dengan dalil-dalil yang nyata. Tidaklah patut bilamana Rasul itu dikatakan penyair padahal dia membawa ajaran yang benar. Ajaran yang sama telah dibawakan pula sebelumnya pula oleh para Nabi-nabi terdahulu.

Ajaran tauhid yang dibawa beliau meneruskan ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi-nahi dahulu, dan bukan sekali-kali buatan Muhammad saw. Jadi tuduhan kepada Rasul sebagai penyair dan orang gila hanyalah karena kebencian dan keingkaran semata-mata. Allah SWT pastilah akan menimpakan azab yang pedih dan hukuman yang berat kepada orang-orang kafir yang menuduh Rasul dengan tuduhan nista itu. Azab bagi mereka yang ingkar kepada ajaran Rasul-rasul itu bisa jadi dirasakan di dunia ini, sebelum dirasakan di akhirat. Seperti azab yang diderita oleh kaum Samud, Firaun dan lain-lain. Namun Tuhan tidak akan menurunkan azab kepada manusia kecuali hanya sebagai balasan dan akibat dari perbuatan mereka sendiri.

Allah SWT berfirman:
من عمل صالحا فلانفسه ومن أساء فعليها وما ربك بظلام للعبيد
Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba (Nya).
(QS. Fushshilat [41]:46)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Allah swt. berfirman: (Sebenarnya dia Muhammad telah datang membawa kebenaran dan membenarkan rasul-rasul) yang juga datang membawa kebenaran, yaitu kalimat Laa Ilaaha Illallaah/tidak ada Tuhan selain Allah.
««•»»
God, exalted be He, says: Nay, but he has brought [them] the truth and confirmed the [earlier] messengers, namely, those who had also brought this [truth], which is that there is no god except God.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 36][AYAT 38]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
37of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=37&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:37

[037] Ash Shaaffaat Ayat 036

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 36

وَيَقولونَ أَئِنّا لَتارِكو آلِهَتِنا لِشاعِرٍ مَجنونٍ
««•»»
wayaquuluuna a-innaa lataarikuu aalihatinaa lisyaa'irin majnuunin
««•»»
Dan mereka berkata: "Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?"
««•»»
and [they would] say, ‘Shall we abandon our gods for a crazy poet?’
««•»»

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan mereka berkata, "Apakah sesungguhnya kami) lafal A-innaa dapat pula dibaca Ayinnaa (harus meninggalkan sesembahan-sesembahan kami karena seorang penyair gila?") yakni demi karena Muhammad.
««•»»
and would say, ‘Are we to abandon our gods for a mad poet?’, that is, for the sake of what Muhammad (s) says? (as regards the hamzas [in a-innā, ‘are we’], the same applies as mentioned above).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 35][AYAT 37]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
36of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=36&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:36

[037] Ash Shaaffaat Ayat 035

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 35

إِنَّهُم كانوا إِذا قيلَ لَهُم لا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ يَستَكبِرونَ
««•»»
innahum kaanuu idzaa qiila lahum laa ilaaha illaa allaahu yastakbiruuna
««•»»
Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: "Laa ilaaha illallah" (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri,
««•»»
Indeed it was they who, when they were told, ‘There is no god except Allah,’ used to be disdainful,
««•»»
Kemudian Allah SWT menguraikan sebagian penyebab-penyebab hukuman yang ditimpakan kepada orang-orang yang berdosa itu. Sewaktu di dunia mereka menolak ajaran tauhid ketika disampaikan kepada mereka dan berpaling tidak mau mendengarkan bacaan kalimat tauhid "La Ilaha illallah" yang artinya "tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah". Alasan penolakan mereka ialah kemustahilan bagi mereka meninggalkan sembahan-sembahan nenek moyang mereka.

Sudah semenjak turun temurun mereka mewarisi tradisi penyembahan berhala dan patung. Menurut mereka hal itu suatu kebenaran yang terus menerus harus dipegangi. Keyakinan itu menurut mereka tidak akan ditinggalkan hanya untuk mendengarkan perkataan seseorang penyair yang gila yang tidak patut didengarkan pembicaraannya dan tidak perlu pula didengar ajaran-ajarannya. Perkataannya menurut mereka penuh dengan khayalan.

Pernyataan orang kafir yang diucapkan di hadapan Nabi sewaktu hidup di dunia dengan penuh kesombongan, menunjukkan bahwa mereka mengingkari keesaan Allah SWT, dan mengingkari pula kerasulan Muhammad saw. Keingkaran pertama ialah penolakan dengan sombong mendengarkan ajaran tauhid dan keingkaran kedua pernyataan mereka ketidak mungkinan meninggalkan sembahan-sembahan itu untuk mematuhi Rasul yang dituduhnya seorang yang gila.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Sesungguhnya mereka) yaitu orang-orang tersebut; dialamatkan kepada mereka karena berdasarkan penjelasan selanjutnya yaitu (dahulu apabila dikatakan kepada mereka, "Laa Ilaaha Illallaah") Tiada Tuhan melainkan Allah, (mereka menyombongkan diri.)
««•»»
For truly it was they who, in other words, [it was] these [sinners] who — given the context that follows — when it was said to them, ‘There is no god except God’, used to be scornful,
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 34][AYAT 36]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
35of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=35&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:35

[037] Ash Shaaffaat Ayat 034

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 34

إِنّا كَذٰلِكَ نَفعَلُ بِالمُجرِمينَ
««•»»
innaa kadzaalika naf'alu bialmujrimiina
««•»»
Sesungguhnya demikianlah Kami berbuat terhadap orang-orang yang berbuat jahat.
««•»»
Indeed that is how We deal with the guilty.
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT menegaskan bahwa azab itu ditimpakan kepada pemimpin-pemimpin dan pengikut-pengikutnya bersama kedua golongan itu saling tuduh-menuduh dan lempar melempar tanggung jawab, namun mereka sama-sama dalam kesesatan. Yang menyesatkan tentulah menerima hukuman lebih berat. Mereka tidak hanya menanggung beban mereka sendiri, tetapi juga harus menanggung beban orang-orang yang mereka sesatkan.

Hukuman yang dijatuhkan Tuhan kepada kaum musyrikin itu sesuai dengan keadilan Tuhan terhadap hamba-hamba-Nya. Semua orang yang berdosa akan mendapat hukuman sesuai dengan kejahatannya. Demikian pula orang yang berbuat kebaikan akan diberi pembalasan sesuai dengan kebaikannya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Sesungguhnya demikianlah) artinya, sebagaimana Kami memperlakukan mereka (Kami berbuat terhadap orang-orang yang jahat) selain mereka. Yakni Kami pasti akan mengazab orang yang sesat beserta pengikut-pengikutnya.
««•»»
Indeed so, in the same way that We deal with these, We deal with sinners, other than these, in other words, We chastise both of them the followers and those who were followed.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 33][AYAT 35]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
34of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=34&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#37:34