Senin, 10 Agustus 2015

[037] Ash Shaaffaat Ayat 062

««•»»
[037] Ash Shaaffaat Ayat 062
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 61][AYAT 63]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
62of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=62&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#38:62

[037] Ash Shaaffaat Ayat 061

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 61

لِمِثلِ هٰذا فَليَعمَلِ العامِلونَ
««•»»
limitsli haadzaa falya'mali al'aamiluuna
««•»»
Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja"
««•»»
Let all the workers work for the like of this!’
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan pernyataan penghuni surga itu bahwa mereka sangat puas terhadap nikmat dan kebahagiaan mereka di dalam surga. Mereka merasakan keadaan hidup dalam surga, tidak akan mengalami kematian lagi dan tidak pula akan menderita azab. Satu-satunya kematian yang mereka alami ialah kematian pertama, yaitu kematian yang meninggalkan kehidupan dunia. Berbeda halnya dengan orang-orang kafir di dalam neraka. Meskipun mereka sudah mengalami kematian pertama, namun mereka masih menginginkan kematian kedua kalinya untuk mengakhiri penderitaan yang bersangkutan di neraka Jahanam.

Adapun penghuni surga tidak pernah meragukan keabadian hidup di surga, karena keraguan itu menimbulkan kegelisahan dan kegelisahan adalah penderitaan. Penghuni surga menyatakan lagi dengan penuh kesungguhan bahwa segala kenikmatan yang mereka peroleh, kelezatan makanan dan minuman dan segala kepuasan rohaniah di dalam surga itu adalah kemenangan yang besar. Dan untuk mencapai kemenangan yang besar menurut mereka, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh penuh keikhlasan dan pengabdian kepada Allah SWT di dunia.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang beramal) menurut suatu pendapat, bahwa perkataan ini ditujukan kepada mereka. Dan menurut pendapat yang lain disebutkan, bahwa merekalah yang mengatakan demikian.
««•»»
For the like of this let [all] the workers work — it is said that this is said to them, or it is what they say [themselves].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 60][AYAT 62]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
61of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=61&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#38:61

[037] Ash Shaaffaat Ayat 060

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 60

إِنَّ هٰذا لَهُوَ الفَوزُ العَظيمُ
««•»»
inna haadzaa lahuwa alfawzu al'azhiimu
««•»»
Sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang besar.
««•»»
This is indeed the great success!
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan pernyataan penghuni surga itu bahwa mereka sangat puas terhadap nikmat dan kebahagiaan mereka di dalam surga. Mereka merasakan keadaan hidup dalam surga, tidak akan mengalami kematian lagi dan tidak pula akan menderita azab. Satu-satunya kematian yang mereka alami ialah kematian pertama, yaitu kematian yang meninggalkan kehidupan dunia. Berbeda halnya dengan orang-orang kafir di dalam neraka. Meskipun mereka sudah mengalami kematian pertama, namun mereka masih menginginkan kematian kedua kalinya untuk mengakhiri penderitaan yang bersangkutan di neraka Jahanam.

Adapun penghuni surga tidak pernah meragukan keabadian hidup di surga, karena keraguan itu menimbulkan kegelisahan dan kegelisahan adalah penderitaan. Penghuni surga menyatakan lagi dengan penuh kesungguhan bahwa segala kenikmatan yang mereka peroleh, kelezatan makanan dan minuman dan segala kepuasan rohaniah di dalam surga itu adalah kemenangan yang besar. Dan untuk mencapai kemenangan yang besar menurut mereka, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh penuh keikhlasan dan pengabdian kepada Allah SWT di dunia.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Sesungguhnya ini) yakni apa yang Aku jelaskan mengenai keadaan penduduk surga (benar-benar kemenangan yang besar.)
««•»»
Truly this, that has mentioned [as being the reward] for the inhabitants of Paradise, is indeed the mighty success.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 59][AYAT 61]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
60of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=60&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#38:60

Minggu, 09 Agustus 2015

[037] Ash Shaaffaat Ayat 059

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 59

إِلّا مَوتَتَنَا الأولىٰ وَما نَحنُ بِمُعَذَّبينَ
««•»»
illaa mawtatanaa al-uulaa wamaa nahnu bimu'adzdzabiina
««•»»
Melainkan hanya kematian kita yang pertama saja (di dunia), dan kita tidak akan disiksa (di akhirat ini)?
««•»»
aside from our first death, and that we shall not be punished?
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan pernyataan penghuni surga itu bahwa mereka sangat puas terhadap nikmat dan kebahagiaan mereka di dalam surga. Mereka merasakan keadaan hidup dalam surga, tidak akan mengalami kematian lagi dan tidak pula akan menderita azab. Satu-satunya kematian yang mereka alami ialah kematian pertama, yaitu kematian yang meninggalkan kehidupan dunia. Berbeda halnya dengan orang-orang kafir di dalam neraka. Meskipun mereka sudah mengalami kematian pertama, namun mereka masih menginginkan kematian kedua kalinya untuk mengakhiri penderitaan yang bersangkutan di neraka Jahanam.

Adapun penghuni surga tidak pernah meragukan keabadian hidup di surga, karena keraguan itu menimbulkan kegelisahan dan kegelisahan adalah penderitaan. Penghuni surga menyatakan lagi dengan penuh kesungguhan bahwa segala kenikmatan yang mereka peroleh, kelezatan makanan dan minuman dan segala kepuasan rohaniah di dalam surga itu adalah kemenangan yang besar. Dan untuk mencapai kemenangan yang besar menurut mereka, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh penuh keikhlasan dan pengabdian kepada Allah SWT di dunia.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Melainkan hanya kematian kita yang pertama) yakni kematian kita di dunia (dan kita tidak akan disiksa di akhirat ini?") Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna menetapkan kenikmatan yang mereka rasakan dan sebagai ungkapan rasa syukur mereka atas nikmat yang telah dilimpahkan Allah kepada diri mereka, yaitu mereka dijadikan hidup abadi dengan penuh kenikmatan dan tidak disiksa untuk selama-lamanya.
««•»»
aside from our first death, that is, the one [which we suffered] in this world, and are we not to be chastised?’ — this interrogative statement is one made out of [sheer] delight and in order to speak [at length] of the graces of God, exalted be He, in [His] granting of everlasting life and refraining from inflicting any punishment.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 58][AYAT 60]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
59of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=59&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#38:59

[037] Ash Shaaffaat Ayat 058

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 58

أَفَما نَحنُ بِمَيِّتينَ
««•»»
afamaa nahnu bimayyitiina
««•»»
Maka apakah kita tidak akan mati?,
««•»»
‘Is it [true] that we shall not die [anymore],
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan pernyataan penghuni surga itu bahwa mereka sangat puas terhadap nikmat dan kebahagiaan mereka di dalam surga. Mereka merasakan keadaan hidup dalam surga, tidak akan mengalami kematian lagi dan tidak pula akan menderita azab. Satu-satunya kematian yang mereka alami ialah kematian pertama, yaitu kematian yang meninggalkan kehidupan dunia. Berbeda halnya dengan orang-orang kafir di dalam neraka. Meskipun mereka sudah mengalami kematian pertama, namun mereka masih menginginkan kematian kedua kalinya untuk mengakhiri penderitaan yang bersangkutan di neraka Jahanam.

Adapun penghuni surga tidak pernah meragukan keabadian hidup di surga, karena keraguan itu menimbulkan kegelisahan dan kegelisahan adalah penderitaan. Penghuni surga menyatakan lagi dengan penuh kesungguhan bahwa segala kenikmatan yang mereka peroleh, kelezatan makanan dan minuman dan segala kepuasan rohaniah di dalam surga itu adalah kemenangan yang besar. Dan untuk mencapai kemenangan yang besar menurut mereka, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh penuh keikhlasan dan pengabdian kepada Allah SWT di dunia.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka apakah kita tidak akan mati.)
««•»»
Do we then not die [anymore],
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 57][AYAT 59]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
58of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=58&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#38:58

[037] Ash Shaaffaat Ayat 057

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 57

وَلَولا نِعمَةُ رَبّي لَكُنتُ مِنَ المُحضَرينَ
««•»»
walawlaa ni'matu rabbii lakuntu mina almuhdariina
««•»»
Jikalau tidaklah karena ni'mat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka).
««•»»
And had it not been for my Lord’s blessing, I too would have been among the arraigned!’
««•»»

Penghuni surga itu berkata kepada teman-temannya sama-sama ahli surga, supaya mereka mau meninjau keadaan ahli surga. Dengan peninjauan itu tentulah mereka akan bertambah syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik kepada mereka untuk mengikuti petunjuk Nabi-nabi sehingga mereka terlepas dari penderitaan api neraka.

Maka ahli surga itu meninjau keadaan penghuni neraka, dan diperlihatkan kepada kawan-kawannya yang kafir, sedang berada di tengah-tengah api neraka menyala-nyala. Pada waktu itu penghuni surga itu menuding kawannya yang berada di neraka itu, karena sewaktu di dunia hampir saja dia dijerumuskan ke dalam kekafiran oleh kawannya itu. Tetapi berkat taufik dan hidayah Allah SWT yang dianugerahkan kepadanya, terhindarlah dia dari pengaruh paham kawannya yang kafir itu, dan selamatlah ia dari azab neraka.

Percakapan antara penghuni surga dan neraka itu diterangkan Allah SWT pula dalam firman-Nya:
ونادى أصحاب الحنة أصحاب النار أن قد وجدنا ما وعدنا ربنا حقا فهل وجدتم ما وعد ربكم حقا قالوا نعم فأذن مؤذن بينهم أن لعنة الله على الظالمين
Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?". Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim,
(QS. Al A'raaf [7]:44)

Firman Allah SWT:
ونادى أصحاب النار أصحاب الجنة أن أفيضوا علينا من الماء أو مما رزقكم الله قالوا إن الله حرمهما على الكافرين
Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: "Limpahkan kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir.
(QS. Al A'raaf [7]:50)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Jika tidak karena nikmat Rabbku) atas diriku yaitu berupa iman (pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret) bersamamu ke dalam neraka. Dan penduduk surga berkata,
««•»»
And had it not been for the favour of my Lord, His grace to me in giving me faith, I [too] would have been of those arraigned’, with you, in the Fire. The inhabitants of Paradise will say:
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 56][AYAT 58]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
57of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=57&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#38:57

[037] Ash Shaaffaat Ayat 056

««•»»
Surah Ash Shaaffaat 56

قالَ تَاللَّهِ إِن كِدتَ لَتُردينِ
««•»»
qaala taallaahi in kidta laturdiini
««•»»
Ia berkata (pula): "Demi Allah, sesungguhnya kamu benar-benar hampir mencelakakanku,
««•»»
He will say, ‘By Allah, you had almost ruined me!
««•»»

Penghuni surga itu berkata kepada teman-temannya sama-sama ahli surga, supaya mereka mau meninjau keadaan ahli surga. Dengan peninjauan itu tentulah mereka akan bertambah syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik kepada mereka untuk mengikuti petunjuk Nabi-nabi sehingga mereka terlepas dari penderitaan api neraka.

Maka ahli surga itu meninjau keadaan penghuni neraka, dan diperlihatkan kepada kawan-kawannya yang kafir, sedang berada di tengah-tengah api neraka menyala-nyala. Pada waktu itu penghuni surga itu menuding kawannya yang berada di neraka itu, karena sewaktu di dunia hampir saja dia dijerumuskan ke dalam kekafiran oleh kawannya itu. Tetapi berkat taufik dan hidayah Allah SWT yang dianugerahkan kepadanya, terhindarlah dia dari pengaruh paham kawannya yang kafir itu, dan selamatlah ia dari azab neraka.

Percakapan antara penghuni surga dan neraka itu diterangkan Allah SWT pula dalam firman-Nya:
ونادى أصحاب الحنة أصحاب النار أن قد وجدنا ما وعدنا ربنا حقا فهل وجدتم ما وعد ربكم حقا قالوا نعم فأذن مؤذن بينهم أن لعنة الله على الظالمين
Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?". Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim,
(QS. Al A'raaf [7]:44)

Firman Allah SWT:
ونادى أصحاب النار أصحاب الجنة أن أفيضوا علينا من الماء أو مما رزقكم الله قالوا إن الله حرمهما على الكافرين
Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: "Limpahkan kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir.
(QS. Al A'raaf [7]:50)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Ia berkata pula) dengan nada mengejek, ("Demi Allah, sesungguhnya) lafal In di sini adalah bentuk Takhfif dari Inna (kamu benar-benar hampir) kamu hampir saja (mencelakakanku) membinasakan aku melalui penyesatanmu itu.
««•»»
He will say, to him, acknowledging that he [the latter] deserves his fate: ‘By God! You very nearly destroyed me, you [almost] ruined me through your misguidance (in, this has been softened from the hardened form [inna]).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 55][AYAT 57]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
56of182
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=37&tAyahNo=56&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#38:56